Home Berita Warga Sleman, Manfaatkan Darah Gratis !

Warga Sleman, Manfaatkan Darah Gratis !

0
Warga Sleman, Manfaatkan Darah Gratis !
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun didampingi Ketua PMI Sleman Dr dr Sunartono MKes saat evaluasi program darah gratis. (tiras.co/ambardi)

SLEMAN, tiras.co – Hampir setahun PMI Sleman meluncurkan program pemberian layanan darah gratis atau lada manis, namun hingga kini masih banyak rumah sakit yang belum memanfaatkan layanan program tersebut.

Karena program ini untuk memudahakan masyarakat dalam mendapatkan darah, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun meminta seluruh rumah sakit segera menjalin kerja sama dengan PMI sehingga semua warga semakin mudah mendapatkan darah.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun didampingi Ketua PMI Sleman Dr dr Sunartono MKes mengungkapkan hal itu di depan pengelola rumah sakit pada acara evaluasi layanan darah gratis yang dilaksanakan oleh PMI Sleman di Dalem Agung Palagan Jalan Kaliurang Sleman, Selasa 26/11/ 2019.

Menurut Sunartono, program layanan darah gratis atau dikenal dengan sebutan ladamanis yang sudah berlangsung sejak awal Januari tahun 2019. Melalui program tersebut, semua orang yang dulu harus mengganti biaya pengolahan darah sebesar Rp 360.000 per ampul, dengan adanya program ladamanis tidak lagi dipungut biaya.

”Semua biaya pengolahan darah di PMI Sleman sudah ditanggung APBD Pemkab Sleman. Sayangnya, dari 28 rumah sakit, kini baru baru 17 rumah sakit yang sudah menjalin kerja sama dengan PMI. Padahal Salah satu syarat rumah sakit bisa mengambil darah gratis di PMI, harus sudah kerja sama,”tandasnya.

Layani Semua

Terungkap dalam evaluasi, adanya sejumlah rumah sakit yang belum belum memanftaan layanan darah gratis karena berbagai hal, antara lain, adanya anggapan warga yang bisa mengakses darah gratis hanya warga tidak mampu. Padahal sesuai aturan, penjaminan darah secara gratis bagi warga tidak memandang status, siapa saja bisa memperolehnya.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menambahkan program layanan darah gratis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Karena itu, ia minta semua rumah sakit di wilayahnya bekerja sama dengan PMI Sleman. Sehingga, nantinya tidak ada lagi warga yang kesulitan mendapatkan darah.

”Mengingat program ini masih tergolong baru, Pemkab akan terus melakukan evaluasi. Jika jaminan persediaan darahnya tidak habis, maka anggaran yang diberikan kepada PMI Sleman untuk penyediaan darah bagi warga Sleman bisa dikurangi. Namun, jika ternyata yang mebutuhkan darah di PMI Sleman terus bertambah, maka dananya juga akan ditambah,” papar Sri.

Ia mencontohkan ibu yang melahirkan rata-rata mencapai 9.000 orang per tahun. Setiap ibu melahirkan membutuhkan lima kantong darah, atau sekitar 45.000 kantong darah per tahun.

Karena itu semua rumah sakit yang belum kerja sama dengan PMI Sleman harus segera menjalin kerja sama agar warga tidak kesulitan mendapatkan darah.(ambardi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here