JOGJA, tiras.co – Kepala Dinas Kesehatan DI Yogyakarta (DIY) drg Pembajun Setyaningastutie MKes menilai perlunya kegiatan yang bersifat promotif dan preventif ketimbang kuratif. Karena melalui upaya promotif dan preventif serta penggalakan pola hidup sehat diyakini akan mencegah berbagai penyakit tidak menular.

“Yang kami butuhkan kegiatan yang bersifat preventif dan promotif,” kata Pembajun dalam diskusi terbatas di DPRD DIY, Jumat (29/03/2019). Diskusi bertema “Elaborasi Peran Pemprov DIY Terhadap Penjaminan Kesehatan Bagi Masyarakat” diselenggarakan Fraksi PKS DPRD DIY, menghadirkan pula pembicara pakar kesehatan masyarakat Prof dr Laksono Trisnantoro.

Lebih lanjut Pembajun menyebut sejumlah penyakit yang belakangan meningkat jumlahnya dan perlu biaya mahal, sepeti penyakit kanker, jantung, diabetis mellitus dan lainnya. Penyakit ini di Yogyakarta disebutkan angkanya meningkat. Menurutnya selain mahal, pengobatan penyakit itu juga butuh waktu lama.

Hasil riset 2018 menunjukkan beberapa penyakit di DIY yang menduduki peringkat pertama, yakni asma dan kanker. Sedangkan stroke menduduki tiga besar, termasuk diabetes mellitus dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. “Karena itu kami mempertahankan dana penyangga dan Jamkesos,” kata Pembajun.

Prof Laksono mengakui, Jaminan Kesehatan Nasional saat ini sedang menghadapi tantangan akibat meningkatnya penyakit tidak menular yang perlu biaya tinggi tersebut, seperti diabetes dan kanker dan jantung.

Ketua DPW PKS DIY M. Darul Falah S Hut MP mengatakan, pemerintah mustinya fokus pada pelayanan kesehatan yang bersifat pencegahan. Dengan mendorong masyarakat memilih hidup sehat. bambang sk