
JAKARTA, tiras.co – Mereka yang kurang beruntung seperti anak yatim hendaknya jangan pernah putus asa dan berkeci hati. Mereka diminta untuk terus menuntut ilmu sampai akhir hayat, sebagaimana ajaran Rasulullah SAW.
Demikian pesan Rindangsari Kurniawati, Pembina Yayasan Menara Bhakti –lembaga yang menaungi Universitas Mercu Buana (UMB)– saat penyerahan santunan kepada para yatim di Masjid Manarul ‘Amal UMB Jakarta, Kamis (19/8/2021). Acara dihadiri pula oleh Dr Hadri Mulya (Wakil Rektor Bidan Sumerdaya dan Keuangan), Ketua DKM Dr Achmad Jamil (Pengurus DKM Manarul Amal) dan juga 20 perwakilan yatim penerima santunan secara simbolik. Panitia juga mengirimkan santunan secara langsung ke rumah anak yatim yang membutuhkan.
Lebih lanjut Rindangsari minta para anak yatim jangan pernah berputus asa untuk sekolah sampai tutup usia. UMB didirikan sebagai cita-cita Probosutedjo agar pendidikan juga dinikmati oleh mereka yang kurang beruntung. “Probosutejdo menginginkan semua lapisan masyarakat dapat mengenyam pendidikan,” ujarnya.
Sedangkan Hadri Mulya minta agar para anak yatim juga tetap mendoakan orangtua masing-masing. Orangtua akan berbahagia ketika anak-anak tetap mendoakan dan mencintai mereka, meskipun orangtua tidak bersama lagi. “Justru doa merupakan kekuatan yang luar biasa, tidak hanya bagi orangtua tapi juga untuk anak-anak ketika menyambut masa depan.”
Sementara itu Achmad Jamil sebagai Ketua DKM Manarul ‘Amal UMB mengatakan acara santunan ini tidak dilakukan seperti biasanya, mengingat tingkat pandemi yang masih tinggi. Namun demikian, meski tidak dilakukan secara langsung, substansi dari pemberian santunan kepada anak yatim tidak hilang.
Sebelum ini, ketika Covid-19 belum ada, selain mendapat santunan, para anak yatim diundang dan diajak berekreasi bersama ke tempat-tempat di mana anak-anak bisa bermain. Dan itu merupakan penghiburan. Namun di masa pandemi ini, sesuai dengan anjuran pemerintah dan sekaligus demi keselamatan anak-anak, acara-acara yang bersifat kerumunan ditiadakan. Namun santunan tetap diadakan.
Penerima santunan, Jafar (14) menceritakan setiap tanggal 10 Muharram selalu diundang UMB sebagai tanda perhatian. Pada tahun 2018, dirinya dan teman-teman yang lain diajak rekreasi air ke Wondeful Land di Tangerang, dan tahun 2019 diajak ke Jungle Land di Sentul. Ayah Jafar meninggal pada 2016 dan untuk menafkahi keluarga dengan 2 orang anak, ibunya berjualan gorengan di depan SD di Jl. Haji Juhri. Namun karena sekolah tutup, ibunya tidak berjualan karena sudah dua tahun ini sekolah dasar itu tutup. Dia mengaku gembira sering mendapat perhatian dari Masjid Kampus UMB untuk membantu biaya sekolahnya.
bambang sk/*