INGGRIS, tiras.co – Jika Anda pernan menonton film Stealth (2005) yang dibintangi Ben Gannon (Josh Lucas), Henry Purcell (Jamie Foxx), dan Kara Wade (Jessica Biel), maka akan ingat kehebatan pesawat purwarupa dengan kecerdasan buatan yang dikembangkan Amerika Serikat. Pesawat yang disebut EDI bisa terbang secara mandiri, bahkan menentukan target yang dianggap berbahaya dan harus dihancurkan.
Apa yang digambarkan dalam film itu, kini diwujudkan oleh Inggris yang memperkenalkan pesawat dengan artificial intelligence yang mereka namai Tempest, saat Farnborough Air Show, 16 Juli 2018 lalu.
Hebatnya lagi, pengembangan sepenuhnya pesawat ini dilakukan oleh kontraktor pertahanan Inggris sendiri, tanpa melibatkan negara lain.
Inggris berencana akan mulai mengoperasikan Tempest pada 2035, bertepatan dengan penggantian armada Eurofighter Typhoon. Pesawat Eurofighter Typhoon, dikembangkan oleh kolaborasi empat negara Jerman, Spanyol, Inggris dan Italia pada 1980-an.
Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson saat memperkenalkan kehadiran pesawat tempur itu mengatakan pesawat Tempest telah menyejajarkan Inggris sebagai negara yang memiliki pesawat tempur generasi keenam, yang tengah dikembangkan oleh beberapa negara termasuk Amerika Serikat. Untuk pengembangan penyempurnaan sampai 2025 diperkirakan akan memnghabiskan dana hingga Rp38 triliun.
Dengan teknologi kecerdasan buatan, Tempest bisa dikendalikan oleh pilot tempur maupun terbang tanpa awak. Selain membawa bom pintar, Tempest diperlengkapi dengan senjata laser untuk menghancurkan musuh. Ia juga mampu mengkoordinasi serangan sekaligus, dan memiliki kemampuan pertahanan mandiri atas serangan.
Inggris mengembangkan pesawat tempur pintar itu sendiri, tanpa melibatkan negara-negara Eropa yang dulu bersama-sama mengembangkan Typhoon. Tampaknya Inggris merasa mampu mengembangkan teknologi pesawat tempurnya sendiri, karena negara-negara sekutunya, Jerman dan Prancis sudah mengembangkan pesawat terbaru mereka sendiri. Ini sekaligus menjadi ajang “persaingan” antar Inggris dan kedua negara tersebut.
Catat beberapa kecanggihan Tempest ini. Tempest memiliki kemampuan untuk bekerjasama melakukan serangan bersama, seperti melakukan sensor data dan pesan untuk mengkoordinasi serangan maupun pertahanan sekaligus.
Ia dilengkapi rudal pintar hipersonik yang memiliki kecepatan 5 Mach untuk serangan dari udara ke udara maupun dari udara ke darat. Satu yang istimewa adalah senjata non-kinetic effects, yang berfungsi seperti laser yang bisa membakar atau memotong sasaran. Keren kan?
(berbagai sumber/ado)