
KUPANG, Tiras.co- Ada banyak proyek pendidikan dan kemanusiaan yang dilaksanakan Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kaitan itu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengadakan lawatan ke daerah itu pada 7-8 September 2022.
Agenda di Kupang antara lain yakni meresmikan selesainya program pengolahan sumber mata air untuk penduduk Tliu yang asalnya kekeringan dan tidak memiliki sumber mata air. Kemudian meresmikan Masjid Ahmad Dahlan serta dua gedung megah tujuh lantai dan enam lantai Universitas Muhammadiyah Kupang.
“Sungguh bangga dan tasyakur atas kemajuan UM Kupang, PTM yang mayoritas mahasiswanya saudara kami Katholik dan Kristen yang menyatu dengan saudara-saudaranya yang Muslim tanpa sekat,” ucap Haedar, dalam kutipan press release yang diterima Tiras.co.
Juga dengan kehadiran para tokoh adat dan wakil warga Tliu di mana Muhammadiyah hadir di sana membangun sekolah, panti asuhan, buka lahan bertani, dan kini dengan teknologi dapat membuat dan mengolah sumber mata air yang memang sangat dibutuhkan oleh penduduk.
“Muhammadiyah hadir untuk semua,” tegas Haedar.
Ketika meresmikan sumber air bersih bagi warga Desa Tliu, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT Haedar berpesan bahwa air merupakan sumber kehidupan dan kepada siapa saja memiliki kewajiban untuk merawat dan menjaganya.
“Sebagai khalifah di muka bumi, manusia memang diperintahkan untuk mengelola bumi, akan tetapi harus berlandaskan kerahmatan,” tegas Haedar.
Manusia tidak boleh berlaku ugal-ugalan dengan mengeksploitasi alam. Alam sebagai penyedia ari bersih bagi kehidupan harus dijaga dan dilestarikan.
“Air adalah sumber kehidupan, tahun 2015 kami memulai dengan gerakan menanam bumi dan melihat masalah utama kekeringan yang melanda,’ tutur Haedar.
*/yudhistira