Home Berita Polantas Permudah Layanan untuk Tenaga Medis

Polantas Permudah Layanan untuk Tenaga Medis

0
Polantas Permudah Layanan untuk Tenaga Medis
Ditlantas Polda Jateng permudah perpanjangan SIM tenaga medis di RS Kariadi Semarang. (tiras.co/Ist)

SEMARANG, tiras.co – Pendiri Setara Institut Hendardi menyebut program unggulan Polantas Hadir dengan mengerahkan bis SIM melayani perpanjangan SIM khusus tenaga medis di RS Kariadi Semarang sebagai watak mulia Polri.

”Apa yang dilakukan Polantas Polda Jateng, pelan-pelan mematahkan survei yang menyebut kepolisian sebagai lembaga yang memiliki indeks korupsi tinggi, pun menunjukkan sisi pelayanan berkeadilan yang jauh panggang dari api,” kata Hendardi, Jumat (7/7).

Polantas Polda Jateng bekerja tak lagi berpangku tangan atau menunggu masyarakat datang. Mereka mencurahkan empatinya sekaligus mengganjar tanggung jawab berat petugas medis menahan laju pandemi Covid-19 agar tidak semakin menggila dengan serangkaian kemudahan mengurus SIM.

Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Arman Achdiat sebelumnya menjelaskan pengerahan bus SIM di RS Kariadi Semarang melayani perpanjangan SIM sebagai bentuk empati Polantas kepada dokter dan petugas medis. Polantas benar-benar hadir membuka hati, peduli dan bersedia mengerti. Para dokter dan tenaga medis tak perlu jauh-jauh keluar keringat sekadar memperpanjang SIM. Mereka mendapatkan kemudahan mengurus perpanjangan SIM selagi fokus menahan gempuran Covid-19 agar tidak semakin mewabah.

Sisi Manusiawi

Hendardi mengakui stigma buruk institusi polisi tak lantas membuat Polantas Polda Jateng apatis. Perlahan namun pasti citra baik korps polisi mulai tersusun sedikit demi sedikit. Ini menunjukkan sisi manusiawi yang memiliki hati dan empati kepada masyarakat. Terutama dalam kondisi terkini saat masyarakat dibelit situasi ekonomi dan sosial yang kurang nyaman.

Terpisah, Founder of Rumah Pemberdayaan Th Dewi Setyorini, Psikolog yang tinggal di Semarang mengemukakan, empati adalah dasar sisi kemanusiaan. Sayangnya tidak semua orang mewarisi, pun anggota polisi. Di dalamnya terkandung kecerdasan membaca situasi, memuat kecerdasan emosi untuk tak sekedar mengerti, memahami, namun berusaha memposisikan diri dalam situasi dan kondisi orang lain terutama menghadapi situasi pelik.

”Tidak semua orang punya empati. Empati butuh hati dan kepekaan. Empati mensyaratkan kebesaran jiwa, merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dalam empati terdapat kerendahan hati menurunkan ego dan memberikan tak hanya ungkapan dalam kata namun dalam tindakan nyata,” katanya.(bambang sk)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here