
BOGOR, tiras.co – Pendidikan karakter bangsa harus dimulai dari akar rumput, dan itu merupakan tanggung jawab kelompok pemuda.
Menurut Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga/OKP mewakili Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Michelle Wondal, akar rumput itu menuntut para tokoh pemuda atau penggerak bangsa mau masuk ke masyarakat yang bukan elit dan tanpa diskriminasi serta menghormati perbedaan. Dalam konteks ini, pendidikan karakter bangsa dimulai dengan menerima segala kekurangan akar rumput dan sekaligus membangun sikap hormat kondisi lingkungan sekitar.
“Jangan memulai penanaman karakter bangsa dari hotel mewah dengan segala fasilitas yang lengkap,” kata Michelle Wondal dalam pembukaan Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) di Bogor, Sabtu (2/9/2017). Hadir dalam kesempatan itu Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan Stefanus Gusma, Wakil Sekjen Bidang Luar Negeri Alfons B Say, Ketua Komda Jawa Barat Frederikus Lusti Tulis, dan Ketua Bidang Desa dan Daerah Tertinggal Yuristinus Oloan.
Menurut dia, hanya dengan masuk ke kehidupan akar rumput, spirit dan mentalitas pemuda akan terasah dan terbukti apakah mereka bagian dari agent of change –agen perubahan– ataukah hanya sekadar pendompleng dari suatu perubahan. Karena hakekat pemuda adalah agent of chage dari suatu masa. Oleh karena itu diharapkan mereka mampu menanamkan nilai-nilai luhur bangsa yang terwujud dalam Pancasila pada akar rumput.
“Keberhasilan pemuda diukur dari kemampuannya untuk membawa akar rumput ke cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia, seperti tergambarkan dalam Pembukaan UUD NKRI 1945,” jelas Michelle Wondal.
Dirinya juga mengajak para pemudi untuk masuk dalam organisasi pemuda agar semangat kepemudaan Indonesia lebih sejuk, anti kekerasan, menumbuhkan kasih sayang dan mampu menjadi pendengar yang baik bagi berbagai persoalan di akar rumput.
bambang sk