
JOGJA, tiras.co – Wabah Covid-19 masih akan berlangsung lama. Anjuran melakukan physical distancing dalam waktu relatif lama dan situasi yang penuh dengan ketidakpastian dapat mengakibatkan menimbulkan kecemasan dan rasa stres.
Perasaan stress berkepanjangan tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik manusia. Stres bisa memicu munculnya berbagai penyakit, termasuk kekambuhan pada pasien lupus.
Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof Dr dr Nyoman Kertia SpPD-KR, menyebutkan bahwa stres menjadi salah satu faktor pemicu kekambuhan penyakit lupus.
“Stres, kecapekan, dan berjemur matahari bisa membuat penyakit ini kambuh,” ujar Nyoman. Ia mengingatkan orang dengan lupus (odapus) sebisa mungkin menghindari kelelahan, stres, dan aktivitas berjemur matahari.
Lupus merupakan penyakit autoimun karena sistem imun menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri. Karenanya orang dengan lupus atau odapus memiliki risiko terhadap berbagai jenis infeksi bakteri maupun virus.
Kondisi kekebalan odapus tidak sempurna, tetapi kalau patuh minum obat sesuai petunjuk dokter kondisinya diharapkan akan baik-baik saja layaknya orang normal.
Ia mengungkapkan harapannya tersebut pada peringatan Hari Lupus Dunia yang jatuh setiap tanggal 10 Mei.
Pertahanan Utama
Nyoman mengatakan sistem kekebalan tubuh menjadi pertahanan utama terhadap kuman serta penyakit. Odapus lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh bekerja berbeda tidak seperti orang pada umumnya. Sistem kekebalan pada odapus bekerja terlalu aktif dan menyerang tubuh sendiri.
Ia menekankan odapus untuk rutin memeriksakan diri ke dokter dan mengonsumsi obat agar lupus bisa dikendalikan. Dengan rutin mengkonsumsi obat akan mengurangi kerentanan atau risiko terhadap infeksi bakteri atau virus, termasuk Covid-19. “Asalkan minum obat dengan baik, risiko infeksi kuman bisa ditekan, tapi kalau tidak patuh minum obat ya rentan,” tandas Nyoman yang juga Ketua Departemen Penyakit Dalam FKKMK UGM.
Menurutnya lupus bisa menyerang siapa saja di segala usia. Kendati begitu, penyakit tersebut kebanyakan diderita wanita usia produktif. Sekitar 80-85 persen penderita lupus merupakan wanita. Lupus dikenal sebagai penyakit seribu wajah karena gejala dan sakit yang ditimbulkan beragam mirip dengan penyakit lain. Gejala yang bisanya muncul adalah sering mengalami nyeri sendi, ruam kemerahan di wajah dan tubuh, sering demam, lelah, sariawan, rambut rontok, kulit sensitif terhadap sinar matahari, dan nyeri dada. yudhistira