
JOGJA, tiras.co – Perayaan Imlek di Bakpia djaVa Jln.Laksda Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat (16/2/2018) malam berlangsung meriah, menampilkan barongsai, permainan musik Urhu oleh Budi Kristianto Tandiyo, dan permainan musik tradisional China lainnya.
Pemilik Bakpia djaVa, Benyamin Siek Fendy Sanjaya di sela perayaan Tahun Baru China tersebut menjelaskan, selain musik Urhu, dihadirkan pula artis nasional Icun Lin, menyuguhkan lagu-lagu Mandarin. Selain itu, tampil pula dance group dan kesenian lainnya.
Pihaknya sengaja mengundang pemusik Urhu, Budi Tandiyo dan Icun Lin, untuk memberikan warna dalam perayaan Imlek keluarga besarnya tersebut. Dalam acara mengusung tema ‘From djaVa with Love’ itu ditampilkan seni tradisi China, sebagai salah satu bentuk sumbangsih untuk kepariwisataan di DIY. Perayaan Imlek ini merupakan puncak acara, sekaligus untuk memeriahkan ultah Meli, anaknya. Pemusik Budi Tandiyo menjelaskan, seni musik Urhu adalah musik tradisional China yang nyaris punah. “Di era sekarang, musik Urhu di Indonesia nyaris tak ada lagi,” tuturnya.
Seni musik Urhu atau Erhu adalah kesenian yang memanfaatkan instrumen musik gesek rebab China. Tak beda dengan rebab dalam seni karawitan Jawa. Atau biola yang digesek dalam posisi berdiri. Di Yogya, seni musik ini tidak banyak dikenal, tapi di Solo berkembang cukup baik. Salah satu pelestarinya tak lain musisi Budi Tandiyo.
Menurutnya, musik Erhu di negeri asal daratan Tiongkok, lebih banyak digunakan untuk mengiringi pementasan wayang Potehi. Irama alat musik Erhu, konon dikembangkan oleh Sin Chiang, yang meniru perangkat bunyi-bunyian dari ‘jantung Asia’ Mongolia.
Dulu, musik Urhu kerap terdengar alunannya di klenteng-klenteng tempat wayang Potehi dipentaskan. “Kami sangat terimakasih, karena diberi kesempatan untuk tampil di acara ini,” ucap Budi Tandiyo yang membawakan tiga lagu, menceritakan panen raya, lagu cinta dan lagu perjuangan.
bambang sk