SLEMAN, Tiras.co,- Pemerintah Kabupaten Sleman bekerjasama dengan tenaga ahli dari Universitas Pembangunan Nasional “V” Yogyakarta, tengah menggelar Kajian Pemanfaatan Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di Lereng Merapi. Acara ini berlangsung pada Senin (11/9/2023) di Hotel Alana, Ngaglik, Sleman, dan dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, yang memberikan arahan penting.
Menurut Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Suyanto, tujuan dari kajian ini adalah untuk mengoptimalkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di KRB III, sekaligus menjaga pengendalian dan pembatasan kegiatan masyarakat tanpa mengesampingkan potensi bencana.
Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2011 telah menetapkan batasan dalam pemanfaatan ruang di KRB III, namun ada juga regulasi baru, yakni Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, yang memberikan pedoman lebih rinci terkait pemanfaatan KRB III.
Suyanto menekankan, “Kajian akademis perlu dilakukan sebagai dasar penentuan kebijakan guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip ‘living harmony with disaster.'”
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mendukung sepenuhnya pelaksanaan kajian pemanfaatan KRB ini, dengan harapan agar kajian ini dapat diselesaikan dalam tahun ini. Menurutnya, ini penting agar masyarakat di wilayah KRB III dapat mengembangkan potensi ekonomi dan sosial mereka tanpa terkendala oleh regulasi yang ada.
“Ini harapan saya bisa dipercepat kajiannya, kalau bisa tahun ini selesai kajiannya. Karena masyarakat di wilayah KRB tiga ini tidak bisa mengembangkan secara maksimal terkait kondisi ekonomi sosial karena adanya aturan tentang KRB ini,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri oleh tim ahli dari UPN Veteran Yogyakarta, Dr. Jatmiko Setiawan dan Dr. Ir. Eko Teguh Paripurno, MT, serta sejumlah pejabat dan lurah yang berperan dalam kawasan KRB III. (bar)
