JOGJA, tiras.co – Sebagai kaum intelektual, mahasiswa diharapkan bisa menjadi pemilih cerdas. Salah satunya dengan tidak menyebar hoaks serta fitnah menjelang Pemilu 2019.

Sosialisasi Pemilu 2019 bertajuk “Suara Kita Menentukan Masa Depan Bangsa” di Grha Sabha Pramana UGM Yogyakarta, Jumat (1/3/2019) diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY. Acara menghadirkan narasumber Kasubdit Informasi Politik dan Pemerintahan Kementrian Kominfo Hipolitus Layanan, Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan, serta Dosen Sosiologi Fisipol UGM Arie Sujito.

Hipolitus mengatakan, mahasiswa harus selektif dalam melihat informasi yang menyebar di dunia maya, termasuk di media sosial. Sebagai kelompok intelektual, mahasiswa diminta tidak ikut mudah terprovokasi isu kampanye yang kontraproduktif, dan menelaah lebih dalam informasi yang diterima. “Informasi yang diterima sebelum disharing harus disaring terlebih dahulu,” tuturnya.

Pengamat Sosial dan Politik UGM Arie Sudjito minta mahasiswa cerdas dalam memilih dan rasional dalam menentukan pilihannya pada Pemilu 2019 mendatang. “Mahasiswa harus bisa berprikir kritis, jangan menyebarkan berita tanpa berpikir kritis. Keberpihakan secara cerdas yang diperlukan disini.”

Menurutnya, mahasiswa semestinya tidak menjadi bagian dari penyebar hoaks, tetapi menjadi pioner dan ikut dalam memerangi penyebaran hoaks. Juga diimbau agar mahasiswa tidak golput dalam Pemilu 2019.

Sementara Hamdan Kurniawan memaparkan tentang gambaran partisipasi pemilih di DIY dalam Pemilu nanti. Ia optimis partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 di DIY tinggi, mencapai angka 82 persen atau lebih tinggi dibandingkan angka nasional yang dipatok angka 75 persen. Keyakinan itu didasarkan pada partisipasi pemilih dalam Pemilu 2014 lalu, mencapai 80,02 persen. bambang sk